Jumat, 16 Juni 2017

burung purba ratusan tahun terjebak dalam resin kayu


MWD- Peneliti menemukan sisa-sisa spesimen burung purba yang terawetkan dalam ambar atau resin kayu. Burung purba yang diperkirakan hidup sekitar seratus juta tahun yang lalu ini setidaknya mampu memberikan gambaran mengenai bagaimana kehidupan pada saat tersebut.

Di dalam ambar itu, terlihat kepala, ekor, leher burung, dan bahkan juga sayap beserta kakinya. Potongan resin pohon dengan sempurna mengawetkan bulu, daging dan kuku burung.

"Ini adalah tampilan terlengkap dan terperinci yang pernah kami miliki dan itu sungguh menakjubkan," kata Ryan McKellar dari Museum Royal Saskatchewan, Kanada.

Burung kecil ini jatuh dalam genangan getah sesaat setelah menetas, tim peneliti menduganya.

Walaupun peneliti belum tahu persis kandungan sebenarnya yang mempengaruhi dalam proses pegawetan tersebut, seperti diketahui yang diketahui dikenal sebagai saat hewan terjebak dalam resin pohon, dia akan mulai mengeras. Selanjutnya dengan kondisi tekanan dan suhu yang tepat, resin bakal berubah menjadi senyawa setengah fosil yang disebut copal.

"Kecepatan proses ini sangat bervariasi tergantung pada kondisi," jelas Brian Palmer, peneliti lain yang terlibat.

Sayangnya, meski fosil terlihat utuh, daging burung yang berada di dalam ambar kemungkinan telah pecah menjadi karbon murni. Artinya, DNA burung telah lama lenyap.

Namun yang bisa kita pelajari dari fosil ini merupakan fakta bahwa burung ini termasuk dalam Enantiornithes, kelompok burung prasejarah yang diperkirakan berevolusi bersamaan dengan nenek moyang burung modern. Lantaran sejumlah alasan jenis burung ini mati bareng dinosaurus, tetapi

"Secara penampilan, mereka menyerupai burung modern, tetapi tak mempunyai sendi soket dan bola di bahu. Mereka juga punya cakar, sayap, rahang dan gigi," tambah Brian.

Penelitian ini telah di publikasikan dalam Gondwana Research. MWD

Related Posts:

  • Rizieg minta Jokowi menghentikan kasusnya MWD- Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab melewati pengacaranya, menyurati Presiden Joko Widodo. Ia meminta supaya Presiden menurunkan perintah Polri untuk menghentikan penyidikan kasus percakapan via WhatsApp… Read More
  • belasan rumah rusak akibat dari pemusnahan petasan MWD- Belasan kaca jendela dan plafon kediaman masyarakat di sekitar Dukuh Semelang, Desa Gemeksekti, Kebumen pecah dampak terkena imbas ledakan saat pemusnahan dua ratus delapan puluh tujuh kilogram barang bukti materi pem… Read More
  • rampok tewas ditembak temannya sendiri MWD- Berencana merampok rumah warga, 1  pelaku rampok tewas tertembak komplotannya sendiri. Sebelum tewas, pelaku yang bernama Arifin tersebut sempat bergulat dengan korban. Dari data yang dihimpun, peristiwa bermula… Read More
  • napi nusakambangan kabur MWD- Kepolisian Resor (Polres) Cilacap menurunkan belasan personel untuk membantu mencari Kadarmono alias Darmo bin Sukandar, seorang narapidana (napi) Lembaga Pemasyarkatan (Lapas) Klas IIA Permisan, Pulau Nusakambangan, … Read More
  • penyerbuaan isis ke sekolah filipina berakhir MWD- Aksi penyerbuan militan pro-ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) ke satu sekolah di Filipina bagian selatan sudah berakhir. Tidak ada korban dalam insiden ini diberitakan oleh militer Filipina. Dituturkan juru bica… Read More

0 komentar:

Posting Komentar