Jumat, 16 Juni 2017
burung yang lupa cara terbang
MWD- Kelompok burung pecuk (Phalacrocoracidae) semestinya merupakan burung yang handal dalam mengudara dan menyelam. Tapi, satu di antara 40 spesies burung pecuk yang tinggal di pulau terpencil Galapagos memecahkan stereotip ini dengan menjadi satu-satunya yang lupa caranya terbang.
Cara untuk terbang dalam satu studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Science dilupakan anomali ini pun menjadi fokus pakar-pakar biologi dan genetika yang mengungkapkan bagaimana hewan itu.
Menurut para peneliti yang membandingkan genetika pecuk Galapagos dengan 3 spesies lainnya yang mampu terbang, satu mutasi yang meregulasikan pembentukan cilia (struktur kecil yang membentuk sel) adalah kunci dari evolusi ini.
Cilia sendiri memiliki bermacam-macam fungsi untuk organisme lainnya, namun untuk hewan bertulang belakang seperti pecuk dan manusia, fungsinya adalah meregulasi pembentukan tulang.
Alejandro Burga, salah satu penulis studi ini, menyebut kepada Popular Science 2 Juni 2017, Kamu bisa menganggap pecuk yang tak bisa terbang sebagai anak burung berukuran raksasa. Karena, beberapa bagian tubuh dari pecuk Galapagos seperti tulang dada yang pendek dan sayap yang kecil menyerupai burung pecuk yang belum matang.
Jadi, mengapa evolusi ini terjadi? peneliti-peneliti berucap bahwa penyebabnya merupakan lingkungan Galapagos yang sungguh mendukung populasi burung pecuk.
Dengan makanan yang berlimpah di lautan dan tidak adanya predator, burung-burung ini kehilangan alasan untuk terbang. Seluruh energi yang ada untuk menjadi perenang yang lebih baik dan berburu di air dalam difokuskan oleh mereka justru seperti penguin.
“Burung pecuk Galapagos dikenal sebagai populasi pecuk terbesar di dunia, meski mereka mempunyai sayap terkecil. Mungkin evolusi ini menguntungkan bagi mereka,” bilang Burga. MWD
0 komentar:
Posting Komentar