Selasa, 02 Mei 2017

katak raksasa 1.5 kg di enrekang



www.toto86.com. Jakarta - 9  katak 'raksasa' yang ditemukan di Enrekang, Sulawesi Selatan, diketahui termasuk spesies Limnonectes Gruniens. Katak tersebut biasa ditemukan Sulawesi, Papua, dan Maluku.

"Selama ini dimanfaatkan warga lokal untuk jenis itu oleh warga Sulawesi, Papua, dan Maluku. Belum dibudidayakan dalam skala farm, tersebut belum," kata Kepala Laboratorium Herpitologi Puslit Biologi LIPI Amir Hamidy, saat dihubungi, Senin (1/5/2017).

Mengetahui berat rata-rata 9 katak itu, Amir memperkirakan usia katak sekitar lima tahun. Usia katak sendiri bisa dihitung menggunakan pengkapuran di tulang.

Jenis katak terbesar, menurut Amir, hidup di Afrika. Hanya saja di Indonesia memang ada katak yang ukurannya juga gede seperti Gruniens yang ditemukan di Enrekang.

"Aku belum bisa memastikan katak tersebut terbesar di Indonesia. Tandingannya sih ada sejumlah yang sama-sama genus Limnonectes. Itu kan hidupnya di hutan di Sumatera, tetapi hutannya kan sudah habis, jadi untuk mencari ukuran satu  kilo tersebut sudah jarang sekali sekali," ujar Amir.

"Sedangkan di Sulawesi kan hutannya masih lumayan. Ia hidupnya di hutan primer dan sungai-sungai gede dia hidup di situ, makan yang bergerak, apa saja," imbuh doktor lulusan Kyoto University itu.

Menurut Amir, Indonesia sekarang dikenal sebagai pengekspor katak terbesar di dunia. Jenis-jenis yang sebesar itu belum dimanfaatkan.

"Selama ini kita manfaatkan yang ada di ladang yang tidak susah ditangkap saja," tutur Amir.

Terkait proses berkembang biak, sekali bertelur Limnonectes sekitar 1000 butir. Jumlah ini tidak lebih banyak dari jenis katak yang lebih kecil yang bisa mencapai puluhan ribu.

Sebagai makhluk amphibi, Limnonectes terbiasa hidup di air. Perihal itu sebab katak tersebut bernafas dengan kulit dan kulitnya harus senantiasa dalam keadaan lembab. www.toto86.com

0 komentar:

Posting Komentar