www.toto86.com. Pengacara pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengaku kliennya telah bermaksud kembali ke Indonesia pada Minggu (14/5/2017) kemarin dari Malaysia. Tapi, ada salah satu hal yang menyebabkan Rizieq urung balik ke tanah air.
"Jadi begini, sesungguhnya Habib Rizieq kemarin mau pulang, tetapi saat hukum telah menjadi alat kekuatan dan alat politik, Habib berpikir 'oh ini harus ada taktik baru untuk melawannya'", ujar pengacara Rizieq Sugito Atmo Pawiro ketika dihubungi, Senin (15/5/2017).
Sugito menilai, kasus yang menjerat kliennya adalah rekayasa. Terkesan polisi saat ini mencari-cari kesalahan dari Rizieq.
"Habib sudah memahami dan mudeng bahwa ini kekuasaan kalap dan menggunakan instrumen kepolisian untuk menekan. Kalapnya untuk kasus Ahok kalah dan ahok dipenjara. itu saja," ucap dia.
Dia juga mempertanyakan mengapa polisi menerbitkan surat penjemputan paksa. Padahal, lanjut ia, kliennya sekarang masih berstatus sebagai saksi.
"Ketika bahasan pokoknya wajib diperiksa, pokoknya wajib dijemput paksa, pokoknya mesti ditahan, pokoknya wajib ditingkatkan jadi tersangka. padahal hukum itu mesti adil untuk semua orang," kata Sugito.
Sugito menambahkan, Rizieq sempat kecewa dengan perlakuan aparat penegak hukum kepada dirinya.
"Ahok juga telah terbukti dalam Pilgub kalah. Ini bukan berarti yang berperan aktif untuk mengalahkan Ahok itu cuma Habib Rizieq, kan banyak pihak. Kenapa seluruh dilimpahkan ke Habib Rizieq? Ini Habib Rizieq agak kesel," ujarnya.
Pada hari ini, polisi menerbitkan surat penjemputan terhadap Muchsin dan Rizieq sebab selalu mangkir dari panggilan. Keterangan Muchsin dibutuhkan karena ia diduga mengetahui percakapan WhatsApp yang diduga antara Rizieq dengan Firza Husein.
Adapun dalam percakapan yang diduga antara Rizieq dan Firza tersebut memuat konten pornografi. Berdasarkan informasi yang dimiliki kepolisian, Muchsin diinstruksikan oleh Rizieq untuk membuang telepon genggam milik Rizieq. www.toto86.com
0 komentar:
Posting Komentar