Sabtu, 03 Juni 2017
seorang remaja tewas ditembak setelah mendapatkan persekusi
www.toto86.com Tak hanya di Indonesia orang yang mengunggah status di media sosial mendapatkan persekusi, perihal serupa juga terjadi di Italia.
Bedanya, yang terjadi di kota Mileto, Italia ini tak cuma berbuah aksi kekerasan tapi kematian orang tersebut.
Korban bernama Francesco Prestia (19) yang jenazahnya ditemukan di satu kebun zaitun di Mileto, Italia dengan 3 lubang peluru di dadanya.
Siapa pelakunya? Media Italia dengan mengutip beberapa sumber menyebut tersangka pembunuh Francesco merupakan Alex Pittito, remaja lima belas tahun.
Pittio bukan sembarang remaja. Ia adalah putra dari kepala mafia Ndrangheta Salvatore Pititto yang dikenal dengna julukan El Tio atau Sang Om.
Penyebab pembunuhan itu diduga adalah masalah sepele. Lantaran remaja itu memberikan, pittito membunuh Francesco hanya
Pittito melihat pemberian tanda "like" itu dianggap sebagai bentuk kekurangajaran Francesco. Demikian ditulis media setempat.
Usai membunuh, Pittito dikabarkan menyerahkan diri kepada polisi dan membawa petugas ke lokasi jenazah Francesco, yang adalah sahabatnya tersebut, di kebun zaitun itu.
Media lokal mengatakan pembunuhan itu dipicu semakin memuncaknya kecurigaan Pittito yang menduga Francesco perlahan-lahan menyukai kekasihnya.
Saat melihat Francesco memberikan tanda "like" ke foto profil terbaru sang kekasih, Pittito lalu menelepon temannya itu untuk menemuinya di satu kebun zaitun terpencil kemudian menembaknya.
sebelum melakukan pembunuhan, eratnya persahabatan mereka digambarkan pittito mengunggah foto bersama kawannya tersebut ke akun Facebooknya dengan keterangan foto yang.
"Persabahatan banyak diucapkan tapi sungguh jarang disimpan di dalam hati," kata Francesco lewat akunnya.
Kematian Francesco membuat duka mendalam pada keluarganya. Lewat akun Facebook, keluarga Francesco menyalurkan rasa duka mereka.
"Kamu begitu sempurna sehingga para malaikat ingin kamu bersama mereka. Kami meridukanmu, selamat jalan."
Keluarga Alex Pittoto adalah salah satu organisasi kejahatan di Italia. Ayahnya, Salavatore (49), ibunya, Maria Antonia Messiano, kakak laki-laki, dan sepupunya ditangkap polisi anti- mafia pada Januari lalu.
Generasi muda para mafia ini tengah membuat organisasi kejahatan tersebut semakin mematikan diatakan oleh para pakar persoalan mafia Itala.
Roberto Saviano, penulis buku-buku soal mafia, menyebut, generasi baru tersebut tak mempunyai rasa takut kepada polisi dan lebih hobi menghabisi ketimbang orangtua mereka. www.toto86.com
0 komentar:
Posting Komentar