Sabtu, 04 Maret 2017

penemuan tanah aneh yang mirip trampolin



www.toto86.com .Permukaan tanah lunak, yang mirip trampolin saat diinjak, terungkap keberadaannya di tundra terpencil di Belyy Island, Siberia utara, di perairan Laut Kara, dekat Semenanjung Yamal -- yang berarti 'akhir dunia' dalam bahasa penduduk asli Nenets.

Setidaknya 15 'kantong gas' yang ditemukan di kepulauan Arktik (Kutub Utara) itu. Masing-masing berdiameter sekitar 1 meter.

 tidak cuma menambah daftar keganjilan di wilayah itu, bagi penduduk Bumi dikhawatirkan tapi juga menjadi peringatan yang.

Lapisan tanah berumput di atasnya disingkirkan peneliti-peneliti yang melakukan ekspedisi tersebut kemudian. Berdasarkan pengukuran, konsentrasi karbon dioksida yang dilepaskan sekitar 20 kali di atas normal. Sementara, kadar metana (CH4) bahkan 200 kali lebih tinggi.

"Saat kami melepas lapisan rumput dan tanah, gas keluar dari sana seperti air mancur," kata tim peneliti Rusia,

Berdasarkan teori awal, perihal tersebut disebabkan suhu terik musim panas telah melelehkan tanah beku dan memantik gas-gas yang sudah lama beku akhirnya lepas.

Video tentang kejadian itu menampilkan bagaimana tanah di bawah kaki ilmuwan membal, mirip trampolin.

Deskripsi lainnya yang menggambarkan permukaan tundra di zona permafrost yang terletak 765 kilometer di Lingkaran Arktik itu mirip gelembung (bubble) atau bergetar.

"Rasanya seperti jeli," kata salah satu peneliti, menurut sebuah siaran oleh Vesti Yamal. "Kami belum pernah menemukan perihal seperti ini sebelumnya.
Seorang ilmuwan, yang namanya tak tertera dalam rekaman itu lalu mengeluarkan peringatan. "Gelembung yang kelihatan di zona permafrost dikenal sebagai sebuah alasan serius untuk dikhawatirkan," kata dia.

Karena, sang ilmuwan menambahkan, bisa jadi hal tersebut bakal membawa konsekuensi yang tidak bisa diprediksi.

Para peneliti terus menginvestigasi kantong mirip teliti, yang juga mengandung air yang tak beku.

Ilmuwan lainnya, yang ikut andil dalam riset tersebut, Alexander Sokolov mengaku bahwa ia kali pertama menyaksikan fenomena itu pada musim panas tahun lalu selama ekspedisi di pulau terpencil di Siberia itu.

"Kami tidak mengetahui tentang gelembung-gelembung itu sebelum ekspedisi," kata Sokolov dari Ural Department of the Russian Academy of Sciences.

Ia menceritakan, timnya berjalan kaki setiap hari, menempuh jarak jauh, sebelum menemukan gelembung tersebut.

Selama dua puluh tahun, saya sudah bekerja di area Yamal

Sehari sesudah menemukan gelembung pertama, Dr Sokolov menambahkan, timnya kemudian menemukan yang lainnya.

"Seperti terlihat dalam video, kami memecahkannya, dan udara dengan tidak lambat keluar dari


agen togel dan casino online
link : www.toto86.com



sana," kata ia. "Tak ada bau, juga tidak ada cairan yang keluar. Kejadian itu didiskusikan kami dengan para kolega lalu kembali ke kamp dan. Gas apa yang keluar dari sana ditemukan kami lalu memutuskan untuk.

"Penganalisa gas menunjukkan salah satu gas mempunyai konsentrasi puluhan kali lebih tidak rendah dari normal, lainnya bahkan ratusan kali di atas wajar."

Pengukuran puncak menunjukkan kandungan CO2 mencapai 7750 ppm. Sementara CH4 mencapai tiga ratus tujuh puluh lima ppm.

Dr Sokolov yakin, pemanasan global ada di pulang fenomena itu. Selama sepuluh hari bisa memantik mekanisme yang mencairkan tingkat terluar permafrost dan melepaskan sejumlah gas, tidak menutup kemungkinan panas luar biasa

Para pakar geologi menduga, mungkin sudah terjadi kebocoran gas dari bawah tanah. Tapi, menurut Sokolov tersebut tidak mungkin. Lantaran, permafrost yang lebih padat (solid) tetap utuh di bawah gelembung tersebut.

Alexander Sokolov menambahkan, dia yakin, gas keluar dari bawah permukaan permafrost hingga kedalaman satu meter.

Akibatnya dikhawatirkan oleh dia lebih. "Ini dikenal sebagai bukti, bagi mereka yang amatir sekalipun, bahwa hal tersebut dikenal sebagai peringatan yang serius. Ke depan kami bakal melakukan studi lebih lanjut terkait gelembung-gelembung itu," kata dia. "

Kawah Menganga di Kawasan 'Akhir Dunia'

ilmuwan-ilmuwan sudah memperingatkan potensi malapetaka imbas pemanasan global yang mengarah pada pelepasan gas-gas berbahaya dari tanah Arktik ke atmosfer.

Bisa jadi apa yang gelembung yang ditemukan di Belyy Island adalah bagian dari proses tersebut.

Di sebelah selatan pulau itu, di Semenanjung Yamal dan Taimyr, ilmuwan-ilmuwan secara aktif mengobservasi sejumlah kawah yang mendadak terbentuk di permafrost.

Saat kawah-kawah tidak sempit kali pertama terlihat di Semenanjung Yamal -- yang dalam bahasa lokal disebut kawasan 'akhir dunia' -- beberapa teori janggal berseliweran.

Ada yang menduga lubang tersebut bikinan UFO, pintu rahasia menuju kedalaman Bumi. Atau beberapa orang mengira itu adalah situs uji coba senjata atau bekas tumbukan meteorit.

Kebanyakan ilmuwan kini meyakini, kawah-kawah tersebut tercipta dampak ledakan gas metana yang terkunci -- oleh suhu udara yang memanas di wilayah utara Rusia.

Teori utama terkait kawah di Yamal merupakan, lubang menganga tersebut terbentuk oleh pingo, gundukan berbentuk kubah di atas inti es yang meledak akibat tekanan dari gas metana yang dikeluarkan oleh mencairnya lapisan es -- yang diakibatkan oleh perubahan iklim.

Sebelum terbentuknya formasi kawah di Semenanjung Taimyr pada 2013, moskow menyebut baru-baru ini ada pengakuan terjadinya suara ledakan

Bunyi keras itu bisa terdengar dari lokasi yang jauhnya mencapai seratus kilometer. Kilatan cahaya di langit disaksikan salah satu penduduk bahkan mengaku.

Kawah itu kali pertama dijumpai oleh penggembala rusa yang hampir jatuh ke dalamnya. Sejak saat tersebut, ukuran lubang itu membesar hingga 15 kali selama satu koma  lima tahun lalu.

Kini, kawah itu bisa saja menganga dengan diameter tujuh puluh meter. Tetapi, tidak ada survei ilmiah yang dilakukan di wilayah terpencil tersebut, sehingga tidak ada yang bisa memastikannya. www.toto86.com

0 komentar:

Posting Komentar